Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran (TBM FK) lakukan
pendakian atau dijuluki Pendakian Atap Sumatera. Diikuti 8 orang,
gabungan dari 6 anggota TBM FK UR dan 2 partisipan. Tim berangkat menuju
Desa Kresik Tuo, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi untuk lakukan
pendakian Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh.
Dua minggu sebelum keberangkatan, tim dapat informasi bahwa gunung
Kerinci sedang dalam masa penutupan, karena sedang dilakukannya proses Search and Rescue (SAR)
terhadap salah satu pendaki yang dinyatakan hilang. Awalnya tim merasa
kecewa, sebab rencana telah disusun, dan beberapa anggota tim telah
ajukan cuti kerja di instansinya.
Berbekal keyakinan dan perlengkapan yang matang, akhirnya tim
tetapkan berangkat. Sampai di Kabupaten Kerinci, tim segera menuju rumah
guide atau pemandu yang telah dihubungi sebelumnya untuk
memandu perjalanan. Tim kembali susun rencana perjalanan sembari
istirahat sejenak di rumah guide yang berjarak kurang lebih 2 jam dari Desa Kresik Tuo—gerbang pendakian Gunung Kerinci.
Usai berunding akhirnya tim putuskan lakukan pendakian ke Gunung
Tujuh terlebih dahulu, dan berharap bisa melobi pihak Taman Nasional
Kerinci Seblat (TNKS). Tim kemudian bergabung bersama 3 orang dari
Himalaya Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) di pintu masuk Gunugn
Tujuh. Perjalanan ke Gunung Tujuh dimulai pukul 21.10, lewati gerbang
pendakian di Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro, Kabupaten Kerinci. Total
anggota yang ikut sekitar 11 orang, diantaranya Dr. Mardiansyah Kusuma,
SP.Ok, Dr. Fakhruddin Alfan, Dr. Ridwan Baihaqi, Faisal Ananda, ST,MT,
Sukamto, S.Ked, Randa Pratama, S.Ked, Sherly Asriani, Agus, Ebot,
Jalkrik, dan Salim.
Tim tiba di puncak Gunung Tujuh, berada pada ketinggian 2100 meter
diatas permukaan laut (mdpl) pukul 00.15. Lanjutkan perjalanan menuju
danau, arah Gunung Tujuh lalui jalur sebuah turunan cukup curam dan
dipenuhi akar pohon. Sekitar pukul 12 malam lewat, tim sampai di kawasan
danau Gunung Tujuh pada ketinggian 1950 mdpl.
Danau gunung tujuh bersama kawan-kawan mapala lain
Bermain sampan di danau gunung tujuh
Esoknya sunrise pertama dinikmati oleh tim. Jelajah danau
dengan sampan milik nelayan yang sedang mencari ikan. Danau dikelilingi
bukit, dan pohon rimbun buat suasana sempurna dinikmati dari atas
sampan.
Usai itu tim menepi, packing barang guna turun dari Gunung Tujuh dan menuju Gunung Kerinci. Sebelum kemas barang, tim bersama guide kembali berunding untuk rencana perjalanan selanjutnya. Berdasarkan informasi yang diterima oleh guide
dari pihak TNKS bahwa jalur pendakian menuju Gunung Kerinci belum bisa
dilewati karena cuaca dan aktivitas gunung yang meningkat. Tim masih
berusaha untuk dapatkan izin lanjutkan pendakian hingga mengutus 3 orang
anggota turun menuju pintu Gunung Kerinci untuk dapat informasi secara
lengkap dan jelas.
Sampai di pos Pendakian Gunung Kerinci, mereka dapat informasi bahwa
pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah
keluarkan edaran larangan mendaki Gunung Kerinci dengan alasan
peningkatan aktivitas gunung menjadi siaga 2 berarti cukup berbahaya
jika dilakukannya pendakian. Berdasarkan arahan yang diberikan guide, tim putuskan kembali menginap di danau selama satu malam lagi.
Pukul 10.30 pagi, tim kembali menuju tenda. Lakukan persiapan makan
siang terakhir dan turun dari Gunung Tujuh. 3 jam lebih tim selesai
berkemas. Kondisi turun tidak seberat mendaki, hanya habiskan 2 jam
lamanya.
Setelah di kaki Gunung Tujuh, tim ingin lakukan perjalanan ke Gunung
Talang di Solok. Guna obati rasa kecewa batalnya pendakian ke Gunung
Kerinci. Butuh 5 jam dari Kabupaten Kerinci menuju Solok. Usai tukar
informasi, tim dapatkan petunjuk untuk datangi Mapala Gempa Ummy di
Solok pukul 00.30 malam.
Pukul 07.00 pagi tim lanjutkan pendakian ke Gunung Talang. Setiba di
pos pendaftaran dapat informasi bahwa Gunung Talang sedang siaga 2,
tidak diizinkan untuk mendaki dari BMKG.
Lama berunding, akhirnya bisa mendaki Gunung Talang dengan
konsekuensi di luar tanggung jawab pos dengan pertimbangan pendakian
tidak ada camp di puncak gunung. Di tengah pendakian cuaca makin memburuk dan hujan. maka diputuskan di cadas saja.
Pendakian gunung talang solok
aku baru baca, lengkap gelar aku di situ ya wak...hahhaha
BalasHapusharus tu bang, susah dapatnya..hahaa
Hapus